Tuesday, April 1, 2008

Unta yang Berbicara kepada Rasulullah

Unta yang Berbicara kepada

Rasulullah saw




Suatu saat, ketika Rasulullah saw, sedangkan mengajarkan kasih sayang terhadap hewan kepada para sahabat, seekor unta datang mendekat hingga berhenti di hadapan beliau. Beliau berkata kepada sang unta, “Wahai Unta, tenanglah. Jika kamu berkata jujur, kamu sendiri yang akan memetik buah kejujuranmu, namun jika kamu berdusta, kamu sendiri yang akan menanggung akibatnya. Ketahuilah bahwa Allah swt memberi keamanan kepada orang yang berlindung kepada kami. Orang yang meminta perlindungan kepada kami tidak akan kecewa.”

Seorang sahabat, Tamim ad – Daary, bertanya, “ Apa yang di katakan unta ini, Rasulullah? “

“Unta ini hendak di sembelih oleh pemiliknya. Dagingnya akan disantap. Karena itu, ia lari dan meminta perlindungan kepada Nabi kalian.”

Pada saat yang hampir bersamaan, pemilik unta itu berlarian datang. Begitu unta itu melihat mereka, ia lebih mendekatkan diri kea rah Nabi seakan – akan meminta perlindungan. Orang – orang yang baru datang itu berkata, “Ya Rasulullah, itu unta kami. Sudah tiga hari dia melarikan diri. Kebetulan kami mendapatkan nya disini. “

“Ketahuilah, ia mengadu padaku.”

“ Apa yang di katakannya ?”

“ Ia mengatakan bahwa ia kalian besarkan dengan aman selama beberapa tahun. Pada musim panas kalian membawanya ke padang rumput dan pada musim dingin kalian mengajaknya ke daerah yang hangat. Setelah dewasa, kalian mengawinkannya sehingga kalian mendapatkan unta – unta baru. Dan sekarang, ketika ia sudah tua renta, kalian hendak menyembelihnya dan memakan dagingnya,” jelas Rasulullah.

“Memang demikian, ya Rasulullah, “ balas mereka.

Kemudian Rasulullah saw bersabda, “ini namanya tidak balas budi.”

“ Ya Rasulullah, jika begitu, kami tidak akan menjual dan menyembelihnya.”

“ Bohong. Ia telah meminta perlindungan kepada kalian tapi tidak kalian gubris. Aku lebih patut memberi rahmat daripada kalian karena Allah telah mencabut rahmat dari hati kaum munafikin dan menempatkannya di hati kaum mukminin, “ sabda beliau.

Akhirnya Rasulullah saw pun membeli unta itu seharga seratus dirham. Kemudian beliau bersabda kepada sang unta, “Pergilah. Kamu bebas sekarang.”

Unta itu mengeluarkan suara. Rasulullah saw mengucapkan “Amiin”. Ketika unta itu bersuara lagi beliau mengamininya lagi. Untuk ketiga kalinya unta itu bersuara, beliau mengamininya. Ketika unta itu bersuara ke empat kalinya, beliau menangis. “Tau kah kalian apa yang di katakan unta ini ?” Tanya beliau kepada para sahabat.

“Allah dan Rasul – Nya lebih mengetahui.”

Rasulullah kemudian menjelaskan, “Unta itu mengatakan, ‘Semoga Allah membalas jasamu terhadap Islam, wahai Nabi.’ Aku katakan Amiien. Lalu unta itu berkata, ‘Semoga Allah menentramkan ketakutan umatmu pada hari kiamat, sebagaimana engkau menentramkan hatiku.’ Aku katakan ‘Amiien’. Lalu unta itu berkata lagi, ‘ Semoga Allah melindungi umatmu dari musuh – musuh mereka, sebagaimana engkau melindungi nyawaku. Aku katakan ‘Amiin’. Selanjutnya unta itu berkata, ‘ Semoga umatmu tidak saling membunuh dan berperang.’ Mendengar doa terakhirnya aku menangis. Permohonannya itu sudah pernah ku mintakan kepada Allah dan Dia mengabulkannya, kecuali permohonan yang terakhir. Jibril memberitahuku dari Allah bahwa umatku hancur karena saling berperang sesama mereka. Semuanya sudah tertulis.